Sari menari, di bawah mudanya mentari
Sampur merahnya diseblakkan
Lalu terbangnya putar ke kanan
Sari menari, dalam mimpi ke sekian kali
Hanya ingatan yang tak hanyut, dan tak terlepaskan
Terbawa arus bermuara
Menghindar tangis
Sari putuskan sejenak henti
Ketuk panggil berbunyi dari pintu depan, berulang kali
Sari berpaling, sambut cucunya masuk berlari
Lantas dengan sigapnya ia pun berlutut
Dan kecupkan rindu
Sari menari, sambil menatap si perempuan mungil
Mata beningnya biaskan segenap hari lalu
Semua yang 'telah' dan yang tak kan
Melepas pahit Sari pun hela nafas lagi
Sontak, tangan si mungil kepakkan sampurnya menggoda
Sari Sari terhenti setiba muncullah pelangi
Dalam tawa si mungil semua yang tak akan berganti yang akan