di bawah cakar langit, semu menjalin intim sepi
mengutas seuntaian gelap merajai hari
dan terekam jeritan dalam hati
menjalar ke setiap denyut nadiku letih
terhimpit asa diri, terjerit realita hari
menjemput ego yang mendominasi kanan kiri
dan tak sadar tersetir raga ini
seluruh jiwa terpatri ku terlalu tinggi
lembaran sesal kini terbungkus malam
menepi lantaran percuma terlanjur ke dalam raga
bisa karma takut terulang
serpihan api lantas padam, waspada murung melanda
lembaran sesal kini terbungkus malam
menepi lantaran percuma terlanjur ke dalam raga
bisa karena takut terulang
serpihan api lantas padam, waspada murung melanda
asap membius ke dalam terlena
melambat rasuki benakku yang nyata
membuka mata yang menoreh luka
kini mulai redam dan perlahan sirna
kian terbungkam fana dengan lara
melepas penat sedikit pun tak bisa
bahkan setiap detik kian terbiasa
khusus buat kau yang di sana, fckya
kini terhempas ke ruang dimensi
tak menapak ku terbaring di galaksi
kini terhempas ke ruang dimensi
tak menapak ku terbaring di galaksi
kini terhempas ke ruang dimensi
tak menapak ku terbaring di galaksi
kini terhempas ke ruang dimensi
tak menapak ku terbaring di galaksi
kini terhempas ke ruang dimensi
tak menapak ku terbaring di galaksi
kini terhempas ke ruang dimensi
tak menapak ku terbaring di galaksi
kini terhempas ke ruang dimensi
tak menapak ku terbaring di galaksi
kini terhempas ke ruang dimensi
tak menapak ku terbaring di galaksi
kini terhempas ke ruang dimensi
tak menapak ku terbaring di galaksi
kini terhempas ke ruang dimensi
tak menapak ku terbaring di galaksi
